Perasaan Tak Berujung

    Setiap orang di dunia ini berhak merasakan cinta. Walaupun terkadang tak semua cinta berakhir bahagia. Awalnya aku tak pernah mengerti pada perasaan yang bersarang di hati ini. Sampai akhirnya, kau pergi, kau pergi membawa separuh hati ini. Hati yang terlanjur merasakan perasaan yang tak cukup diungkapkan dengan kalimat.

    Kau pergi disaat aku baru menyadari perasaan ini. Kenapa aku tak merasakannya lebih awal? Aku tahu, aku telah merasakannya dari waktu kau pertama kali menginjakkan dirimu di pelataran ruang hati ini, hanya saja aku tak menyadari itu.

    Perasaan inilah membuatku merasakan kehilangan yang dalam saat kau pergi. Kau pergi bukan dengan cara yang salah. Hanya saja aku yang tak merelakan kepergianmu.

    Andai saja waktu itu aku telah menyadarinya, takkan kubiarkan pertemuan ini sia-sia, takkan ada perpisahan yang meretakkan memori yang telah berlalu.

   Aku di sini akan selalu menunggumu. Tak peduli berapa banyak air mata yang telah kuteteskan, tak peduli seberapa sakit jiwa yang ditinggalkan ini. Apa aku salah bila mengharapkanmu kembali?

    Tak kusadari ternyata perasaan ini telah berkembang cepat. Lagi- lagi aku tak menyadari bahwa kini kau telah menjadi seseorang yang begitu berarti bagiku.

    Perasaan yang ada di hati ini kini bercampur rasa sesal dan penuh tanya. Bagaimana perasaanmu padaku? Apa kau memiliki perasaan yang sama denganku? Apa kau terlalu lelah mengaharapkanku hingga akhirnya kau pergi meninggalkanku?

    Penyesalan dalam cinta terkadang memang menyakitkan. Tapi saat waktu tak bisa lagi berbalik, apa lagi yang bisa dilakukan selain menyesal dan terus berharap. Berharap agar cinta kembali datang bersama orang yang sama.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Puisi- Global Warming

Dari Hati yang Terdalam

Menangis dalam Diam