Posts

Berjarak di Bandung

Apa kau tahu sebuah kalimat bisa mengubah sekeping hati milik manusia? Apa kau tahu satu cerita bisa mengubah dunia seseorang? Bandung tahu jawabnya Saat ku langkahkan kaki menyusuri kota ini, aku tahu akan ada kenangan di sini Di setiap sudutnya, kota ini punya cerita, cerita antara kamu dan aku Aku tak mengerti mengapa perasaanku sepenuhnya selalu ada di kota ini Katanya, mungkin, Bandung diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum Karena siapa yang tak akan jatuh cinta dengan Bandung? atau siapa yang tak akan jatuh cinta di Bandung? Kala itu, langit Bandung sedang murung Menggambarkan perasaanku, saat ku tahu cerita kita kini tinggal kenangan Langit Bandung sedang menangis Sejenak tak bisa menampung kenangan ceria bersama matahari Seakan hujan di Bandung sedang menyampaikan rindu di hati Menerka perasaan tak berujung padamu yang kini telah pergi Di setiap rintiknya hanya bisa dimengerti bagi mereka yang merasakan sepi Saat hujan bicara Ada

Dari Hati yang Terdalam

Kamu, apa kabar? Aku rindu. Kalau kamu baca ini, aku cuma pengen kamu tau, masih ada hal yang belum kita selesaikan. Aku belum sempat bilang Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kamu sebelum akhirnya kita benar-benar melangkah pergi menjauh Aku ingin pergi tanpa meninggalkan beban Aku ingin menghapus luka yang kau beri tanpa rasa kecewa di hati Terima kasih Terima kasih karena pernah hadir Terima kasih telah mengukir bahagia dalam memori  Terima kasih karena kamu pernah memilih bahagia bersama ku Maaf Maaf aku tidak bisa selalu jadi apa yang kamu mau Maaf aku memang begini Tapi Aku pernah selalu ingin dan selalu mencoba menjadi lebih baik Untuk diriku dan untuk kamu Sungguh, aku tidak benci Aku ingin pergi tanpa dendam Aku ingin mengikhlaskan tanpa ada lagi yang mengganjal di hati ini Semoga kamu pun begitu Semoga kita tak saling menyakiti lagi Kita pernah membuka lembaran cerita dengan bahagia Kuharap kini ki

Puisi Patah Hati

Teruntuk kamu, Untuk kamu yang pernah menjadi tawaku Untuk kamu yang pernah menjadi bahagiaku Terimakasih, Terimakasih kau pernah menjadi yang berarti Terimakasih kau pernah menjadi yang terkasih Terimakasih untuk kamu pelipur hati Aku pernah, Pernah merasa sangat marah hingga tak mampu berteriak lagi Pernah merasa sangat kecewa hingga tak mampu berkata lagi Pernah merasa sangat sedih namun air mata tak mengalir lagi Aku marah, kecewa, dan sedih Kau renggut satu-satu nya harapanku untuk bahagia Ingin ku maki diriku sendiri karena telah memilih tuk bertahan Kini,  Aku telah memilih pergi dari hati yang kau buat mati Kini, Aku pergi bersama jiwa yang hampa tanpa air mata dan kata-kata Aku memilih pergi Meninggalkan memori dalam hati Mengubur emosi dalam perih Atas kenangan yang menusuk hati Kepada hati yang pernah terisi Maaf, Maaf kamu harus terluka lagi Maaf kamu harus menghapus perasaan ini Maaf karena dia tak mencintaiku lagi Aku hanya bisa diam Di

Pergilah Cinta!

Olin terdiam saat melihat siapa yang sedang berdiri di hadapannya. Kevin. Orang yang pernah membuat Olin jatuh hati. Sudah kurang lebih 2 tahun sejak terakhir kali mereka bertemu, dan kini mereka kembali dipertemukan. Kevin memang pernah menjadi bagian dari cerita cinta Olin, tapi Kevin bukan pacar Olin. Olin ingat saat dulu ia dan Kevin sering menghabiskan waktu bersama, hampir tiga tahun mereka dekat tanpa ada status hubungan. Tapi itu bukan masalah bagi Olin waktu itu, yang terpenting baginya adalah bisa terus melihat dan bersama Kevin walaupun ia tak bisa memilikinya. Olin tau apa yang dirasakan Kevin waktu itu bukan hal biasa, Olin tau Kevin merasakan hal yang berbeda terhadap Olin. Kevin pernah mengungkapkan perasaan pada Olin tanpa memintanya untuk membalas pernyataan itu. Hal itu bukan membuat Olin senang karena Kevin ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya, tapi hal itu malah membuat Olin bingung. Kenapa ia tak pernah bertanya bagaimana perasaan Olin padanya?

Menangis dalam Diam

Pernah tidak berada di antara orang banyak namun merasa sendirian? Pernah tidak merasa ingin didengarkan tanpa harus mengucapkan? Pernah tidak menangis di antara orang banyak namun tak satupun tau? Aku pernah. Aku pernah berada di antara orang banyak namun tetap merasa sendiri. Aku pernah merasa ingin didengarkan tanpa harus mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku pernah menangis tersedu di antara orang banyak namun tak satupun dari mereka yang tau. Kalian tau bagaimana rasanya menyembunyikan luka? Kalian tau bagaimana beratnya menangung beban sendirian? Kalian tau bagaimana sakitnya berusaha menyembunyikan kesedihan demi terlihat "tidak apa-apa" oleh mereka di sekililing kita? Bahkan orang terdekat-pun tidak tau. Aku pernah, berusaha bercerita dan berbagi kesedihan, berharap semuanya cepat berlalu, berharap semuanya kembali normal. Namun terkadang, apa yang orang pikir dengan apa yang kita rasa sayangnya tak selalu sama. Terkadang, berbagi tak