Puisi Cinta

Menetes air mata
Berderu membasahi pipi
Terasa kian hampa
Seiring berjalannya waktu
Meluap semua cinta
Melepas kepergian cinta yang selama ini kugenggam
Menetes habis air mata hingga tak dapat lagi menorehkan berapa banyak yang telah terbuang

Terasa kepedihan kian menepi seiring melepasnya
Cinta yang datang dan pergi tak pernah mengerti perasaan
Cinta yang hanya memandang sementara
Tak peduli betapa perih dan kecewanya hati ini
Cinta yang seharusnya ada kini hilang dan musnah

Dan kini smua tlah berakhir
Kau buang namaku di hatimu
Tak ada lgi sisa hatimu untukku
Sirna, hancur, musnah

Cinta yang telah kubangun di padang gerah
Berkubang butiran peluh
Menguras waras yang deras luruh kepadamu
Kini telah kau cabut dari akarnya

Comments

Popular posts from this blog

Puisi- Global Warming

Dari Hati yang Terdalam

Menangis dalam Diam